Rabu, 17 April 2013

maap dan memaapkan

Kata maaf memang kata yang simple dan sederhana. Hanya terdiri dari empat huruf. Akan tetapi kata ini begitu berat untuk di ucapkan. Begitu sukar untuk diutarakan. Begitu berat untuk ikhlas ketika mengucapkannya. Padahal untuk mengucapkannya tak membutuhkan waktu lama. Hanya dalam hitungan menit bahkan detik, kata ini bisa diucapkan.
Memang harus diakui, untuk mengucapkan kata-kata minta maaf dan memaafkan dibutuhkan waktu. Ada proses berfikir, meninbang baik buruknya termasuk melibatkan emosi dan perasaan. Bagi sebagian orang minta maaf atau memaafkan  tidaklah mudah. Berkecamuknya berbagai macam perasaan ( sebel,marah,kesal,gengsi,kecewa dan takut ) menjadi salah satu penyebabnya. Akan tetapi bagi sebagian orang minta maaf atau memaafkan merupakan hal yang mudah untuk diucapkan bahkan bisa diucapkan secara refleks.
Minta maaf atau memaafkan akan meringankan beban fikiran dan emosi. Ketika seseorang yang dalam fikiran, hati dan emosinya penuh dendam, maka sesungguhnya ia telah memikul beban yang berat. Bagaimana tidak. Setiap hari ia harus membuang muka dan menyalakan api dendam ketika ia harus bertemu atau sekedar berpapasan dengan orang yang dibencinya. Orang yang dibencinya menjadi orang yang sangat spesial, karena setiap saat ada dalam benaknya. Bahkan terkadang hadir dalam mimpinya. Belum lagi ada efek lain yang bisa terjadi yang menyangkut kesehatan fisik seperti meningkatnya tensi darah, detak jantung berdenyut sangat kencang bahkan bisa setruk. Bukankah itu semua beban berat baginya.
Minta maaf atau memafkan akan mengurangi beban fikiran dan perasaan. Orang yang Mudah meminta maaf ketika ia melakukan kesalahan , lupa atau khilaf akan lebih sehat khusunya secara fikiran dan emosi yang akan berefek positif pada kesehatan jasmani.
Keikhlasan dalam meminta maaf atau memaafkan akan membawa kita pada derajat yang tinggi sebagai manusia. Tentu dibutuhkan ketabahan dan kesabaran dalam menjalani semua itu.
Maafkan aku. Aku akui aku bersalah.
Aku memaafkanmu. Kita semu tau, manusia tak luput dari khilaf dan salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar