Senin, 22 November 2010

Memperpecat hati dan pikiran saya..

Dia berbicara seperti angin, ketika dia berjalan dia berayun
Aku menulis namanya di garis cerita saya
Aku tahu dia akan mengerti apa yang saya katakan
Aku juga melihat gerak wajahnya melampaui senyum
Ketika dibalik dari halaman, terhembus perhatian

ketika dia turun dan ketika dia sedih..
Untukmu senyum ..untukku senyum..

Es krim mencair di sakunya
Aku menggigit sebelum ia menyimpannya
Dia seperti rambut saya sebanyak dan serumit arah gaya
Dia melupakan catatan di tangan saya, saya bingung apakah dia sadar dan nyata
Sebab dia tahu aku akan membacanya lalu akan menghempaskan..

Saya berharap jangan, hempaskan hal baik seiring waktu
Selintas terlontar serius wacana dan arah jawab itu kabur
Kabur menelan asa dan berita
Waktu akan berubah dengan jarak yang terarah.

Ketika dia menunggu, bukan sia sia..
Ketika dia berharap, jawaban akan pasti..
Ketika dia bimbang, rencanakan pertanyaan..
Ketika dia cinta, belahan jiwa akan hadir..

Sedikit terlupakan atau memang dilupakan
Kala elegi itu sampai bersama rasa sayang
Saya hanya deburan debu, mudah dihancurkan bahkan terberai
Angin akan membawa dalam perjalanan dan berayun..